Kembali ...

 

Permainan Lawas Trio Kuffar, Masih Saja Menipu

 

Drone-drone rafidhah terlihat susul menyusul di atas langit Tel Aviv. Lampu-lampu kota menyala terang. Bunyi sirine terdengar menguing-nguing. Tak terlihat rasa takut pada wajah-wajah Yahudi dalam kota. Sebagian malah merekam dengan kamera hp kehebatan ‘iron dome’ alias ‘kubah besi’ pengganti benteng kalau era Khaibar dulu. Sebuah video klip memperlihatkan bagaimana hampir seluruh (99%) drone bunuh diri ini hancur berkeping-keping di udara. Tak sempat menyakiti bangunan, orang, atau binatang Yahudi satupun.

 

Lalu rezim rafidhah Iran mengumumkan sukses yang sama dengan hamas. Berhasil hancurkan sasaran militer penting strategis.

 

Tanpa menyakiti penduduk Yahudi satupun apalagi melukai ‘Setanyahu’.

 

Kami tak bermaksud menyerang sipil, fasilitas ekonomi mereka, (apalagi rumah sakit dan sinagog suci), melainkan hanya peringatan kecil atas ‘ngeyelnya’ saudara Yahudi kami, celetuk presiden rafidhah Iran di atas mimbar pbb. Tentu saja sambil main mata dengan musuh palsunya, salibis amerika.

 

Yang ingin menang sendiri menghancurkan nawashib (istilah mereka untuk kaum muslimin, sementara Yahudi menyebutnya ghayyim). 

 

Mengabaikan cita-cita bersama mereka berdua : Negara Yahudi Raya dan Negara Syiah Agung. Tanpa kaum mu’minin. Demi al-masih mereka. Sang mahdi ghaib rafidhah, kristus kedua nasrani, atau the true jewish messiah.

 

Bukankah nanti 700 ribu Yahudi Isfahan Iran. Yang semuanya memakai thayalisah akan mendukung Dajjal al-Masih ?

 

Trio Kuffar Penyesat Fitrah

 

 

كُلُّ مَوْلُوْدٍ يُوْلَدُ عَلَى الْفِطْرَةِ، فَأَبَوَاهُ يُهَوِّدَانِهِ أَوْ يُمَجِّسَانِهِ أَوْ يُنَصِّرَانِهِ

 

"Setiap anak yang lahir dilahirkan di atas fitrah (Islam). Kedua orang tuanya yang menjadikannya Yahudi, Majusi, atau Nasrani." (HR Bukhari dan Muslim).

 

Na’udzu billah, dari menjadi ibu bapak penyesat anak cucunya. Hingga menjadi Yahudi, Nasrani, Majusi. Bukannya musliman hanifan.

 

Umat Muhammad ﷺ mestinya meniru Ibrahim (عليه السلام) : Dia bukan Yahudi, Nasrani, melainkan muslim hanif, juga bukan (majusi) musyrik.

 

Siapa Yahudi. Siapa Nasrani. Sudah sangat jelas. Meskipun umat Islam tetap saja tertipu oleh agama demokrasi mereka. Atau ekonomi ribawi mereka. Atau hiburan zina, judi, dan khamar mereka.

 

Adapun majusi. Siapa mereka ?

 

Mengaku beriman kepada Allah Ta’ala serta Yaumil Akhir, namun juga percaya kepada ketuhanan Ali (رضي الله عنه). Menyerupai Yahudi menuhankan ‘Uzair dan Nasrani menuhankan ‘Isa (عليهما السلام).

 

Mengkafirkan para shahabat yang telah tetap pahala mereka dalam Al-Qur`an. Mencela ummul mu’minin. Namun menghalalkan zina mut’ah.

 

Mendakwa imam-imam mereka mengetahui yang ghaib. Dan menjadikan dusta (taqiyah) sebagai pokok agama.

 

Nenek moyang mereka majusi penyembah api. Siapa lagi mereka itu pada akhir zaman sekarang jika bukan rafidhah Iran, nushairi Suriah, serta Houthi Yaman ? Yang menebar pengaruhnya di Timur dan Barat.

 

Pembantai ahlussunnah di bumi Syam, Iraq, Yaman, dan Khurasan. Mengaku muslim tapi bergandengan tangan dengan salibis Eropa, Amerika, dan Australia menumpahkan darah kaum muslimin demi kekuasaan dunia ?

 

Panutan Muslim Asia Tenggara, Menolak Rafidhah

 

Imam al-Ghazali, bermadzhab Syafi’i berkata dalam kitabnya:

 

Seseorang yang dengan terus terang mengkafirkan Abu Bakar dan Umar r.a, maka berarti dia telah menentang dan merusak ijma’ kaum Muslimin. Tentang diri mereka (para Sahabat) ini terdapat ayat-ayat yang menjanjikan jannah, pujian, pengukuhan atas benarnya Islam mereka, keteguhan aqidah mereka, serta kelebihan mereka dari manusia-manusia lain” (Imam al-Ghazali,Fadhaih al-Batiniyah, hal. 149).

 

Imam Bukhari, bermadzhab Syafi’i, mengatakan: 

 

Saya tidak akan shalat di belakangan orang Jahmiyah dan Rafidhah, sama seperti saya tidak shalat di belakang Yahudi dan Nasrani. Tidak boleh mengucapkan salam kepada mereka, menikah dengan mereka, menjenguk mereka, mengantar jenazahnya dan tidak memakan sembelihannya” (Imam al-Bukhari, Af’al al-Ibad, I/hal.148).

 

Imam Nawawi al-Dimasyqi, murid Imam Syafi’i, penulis syarah Shahih Muslim mengatakan: 

 

Aliran Syiah terlalu lemah dan logikanya terlalu rusak untuk sekedar disanggah atau didebat secara ilmiah” (Imam Nawawi al-Dimasyqi, Syarh ala Shahih Muslim jilid 8, hal. 145).

 

Imam Syafi’i sendiri mengatakan:

 

Saya tidak pernah melihat seorangpun dari para pengikut hawa nafsu yang paling banyak berdusta dalam dakwaannya dan yang paling banyak bersaksi palsu dari pada syiah rafidhah” (Imam al-Baihaqi, Manaqib al-Syafi’i I/hal.468).

 

Janganlah shalat di belakang orang Syiah Rafidhah, Qadariyah dan Murji’ah” (Imam al-Dzahabi, Siyar A’lam al-Nubala’ 10/31).

 

Adapun dua bait syairnya :

 

إن كان رفضاً حب آل محمد فليشهد الثقلان أني رافضي

إن كان نصباً حب صحب محمد فليشهد الثقلان أني ناصبي

 

Jika Rafidhah itu adalah cinta keluarga Nabi, maka saksikanlah bahwa aku ‘Rafidhi’.

Jika Nawasib itu adalah mencintai Sahabat, maka saksikanlah bahwa aku adalah ‘Nasibi”.

 

Adalah penegasan manhaj ummatan wasathan ahlussunnah wal jama’ah. Bukan rawafidh. Bukan Nawashib. Ada di antara keduanya.

 

Jika Iblis Dan Dajjal Menipumu Mengaku Pro Palestina, Masihkah Kamu Percaya ?

 

Wahai muslim Asia Tenggara ! Dan bagian lain dunia. Inilah Khilafahmu. Khilafah diatas manhaj nubuwah. Jalan yang telah dilalui Nabi ﷺ dan para sahabatnya (رضي الله عنهم).

 

Iblis dulu telah menipu. Membujuk bapak kita, Adam dan ibu kita Hawa (عليهما السلام) untuk mempercayai kata-kata dan janjinya. Bersumpah serapah sebagai penasihat terpercaya.

 

Begitu juga Dajjal, keturunan manusia, sang pendusta. Yang seluruh nabi (عليهم السلام) pasti menghati-hatikan perihal fitnahnya.

 

Keduanya kini mengaku pro palestina, apakah kamu percaya ? Lalu menelantarkan Khilafah penolong kalian pada Akhir Zaman ini ?

 

*****

 

Flag Counter